Sosialisasi Aksi Perubahan Bapak Asuh RTH Tematik

Guna mengatasi pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berkelanjutan di Kota Balikpapan, Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Perlindungan Sumber Daya Alam Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan Arrizal Rahman berinovasi membuat aksi perubahan Bapak Asuh RTH Tematik.

Dijelaskannya, program tersebut merupakan strategi dalam pengelolaan RTH untuk mengelola taman, jalur hijau, kebun raya, hutan kota, pembibitan, pemakaman atau area terbuka hijau lainnya.

“Dengan melibatkan partisipasi badan usaha milik negara maupun swasta, komunitas, lembaga pendidikan serta masyarakat dalam bentuk pendanaan pengelolaan untuk mengembangkan RTH guna terus menjaga kelestarian dan keindahan RTH,”sebut Arrizal Rahman yang juga sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I tahun 2024 yang diselenggarakan Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara di Samarinda.

Terbatasnya anggaran dalam pengelolaan RTH tahun 2024  yang terserap melalui pengeluaran banyaknya petugas dilapangan yang mencapai 485 orang termasuk operasional lapangan, gaji hingga pengadaan bahan dan peralatan, sedangkan anggaran yang digunakan untuk pemeliharaan dan pembangunan RTH hanya kurang lebih 15 persen saja dari anggaran yang tersedia.

“Jumlah RTH yang dikelola DLH sebanyak 60 lokasi taman dan hanya 8 taman aktif yang dikategorikan taman edukasi terkelola cukup baik karena ramai dikunjungi oleh masyarakat. Ada 32 TPU, 2 lokasi pembibitan dan 16 lokasi hutan kota serta 2 saja yang menjadi kunjungan warga,”ungkap Rizal sapaan akrabnya.

Ia menambahkan melalui program Bapak Asuh RTH Tematik akan tersedia perencanaan ruang terbuka hijau yang akan dikerjasamakan guna meningkatkan pengelolaan RTH di Kota Balikpapan.

“Dan ini secara tidak langsung harapannya akan menaikkan nilai Indeks Tutupan Lahan (IKL) Kota Balikpapan tahun 2024. Pada 2023 hanya 48,91 dan tidak memenuhi target dari KLHK yaitu 50,77,”ucapnya.

Sekretaris DLH Nursyamsiarni Djufril Larose mengatakan semua potensi ruang terbuka hijau yang ada ini menjadi sarana edukasi pemakaman juga tidak luput dari perencanaan yang menjadi sasarannya dalam mewujudkan komitmen Balikpapan Terang karena termasuk dalam kriteria RTH.

“Kenapa kita butuh Bapak Asuh ini? Karena harus ada pihak-pihak tertentu yang mengelola titik-titik tertentu supaya RTH menjadi lebih maksimal,”jelasnya.

Ia pun meyakinkan untuk tidak ragu kepada DLH bilamana akan menjadi Bapak Asuh RTH, karena lokasi yang dipilihkan secara pengelolaan sudah jelas dan sudah pasti akan terus dirawat. Dan dalam pengelolaan RTH terutama pengelolaan taman, DLH melibatkan pihak Kecamatan untuk mengelola 1 taman di tiap Kecamatan sesuai Visi Misi Wali Kota Balikpapan

“Dengan aksi perubahan inilah kita berharap dengan komitmen para perusahaan maupun pihak lainnya yang menjadi bapak asuh ataupun yang akan turut bergabung akan mendukung Balikpapan menjadi kota yang tetap nyaman, bersih, hijau dan menjadi kota yang berkelanjutan,”pungkasnya.